(b) Bincangkan dua persoalan sajak ini. [4]
(c) Jelaskan dua sebab penyajak mengagumi tempat yang dilawatinya. [6]
(d) Huraikan empat unsur gaya bahasa dalam sajak ini beserta contohnya. [12]
Skema Permarkahan
(a) Tema sajak
F: Keindahan alam semulajadi.
H/C: Terpegun akan keindahan alam sewaktu melalui kawasan Kundasang. Keadaan hutan, bukit-bukit dan deretan lalang menarik perhatian penyajak. Matahari melimpahkan sinar mutiaranya ke atas bukit-bukit, hutan, deretan lalang dan kebunan kubis.
1 isi = 3 markah (2 markah Fakta, 1 markah Huraian/Contoh)
(b) Dua persoalan sajak
F1: Hubungan manusia dengan alam sekitar
H/C: Manusia mengagumi keindahan alam yang dapat dinikmatinya. Dengan itu, manusia akan mendekatkan diri dan sangat rapat dengan keindahan tersebut.
sekali gus meresapkan rindu
damai dengan warnanya
tak terusik.
F2: Kesan satu pengembaraan
H/C: Penyair dapat menenangkan jiwanya yang sebelum ini penuh dengan kecelaruan di bandar.
ke atas bukit-bukit, hutan, deretan lalang
dan kebunan kubis
menyentak celaru kehidupan yang kupapah
F3: Kedamaian
H/C: Penyair merasakan tempat yang dilawatinya amat mendamaikan jiwanya.
sekali gus meresapkan rindu
damai dengan warnanya
tak terusik.
F4: Penorokaan alam
H/C: Penyair merasakan alam sekitar Kundasang masih terpelihara daripada penerokaan dan masih belum tercemar.
Aku telah dihimpit bising peradaban
kasih dan cinta manusia
yang luput
ketika kau tetap abadi menatap alam
menyaksi kejadian serba takjub
1 isi = 2 markah ( 1 markah Fakta, 1 markah Huraian/Contoh)
2 isi x 2 markah = 4 markah
(c) Dua sebab penyajak mengagumi tempat yang dilawatinya
F1: Kawasan yang dilawati itu indah / tenang / damai.
H/C: Sewaktu melintasi Kundasang
matahari melimpahkan sinar mutiaranya
ke atas bukit-bukit, hutan, deretan lalang
dan kebunan kubis
menyentak celaru kehidupan yang kupapah
sekali gus meresapkan rindu
damai dengan warnanya
tak terusik.
F2: Kawasan yang dilawati itu tidak tercemar atau terusik.
H/C: Aku telah dihimpit bising peradaban
kasih dan cinta manusia
yang luput
ketika kau tetap abadi menatap alam
menyaksi kejadian serba takjub
F3: Kawasan itu dapat menghindarkan kecelaruan hidup.
H/C: menyentak celaru kehidupan yang kupapah
sekali gus meresapkan rindu
damai dengan warna
tak terusik.
Pilih 2 isi
1 isi = 3 markah (2 markah Fakta, 1 markah Huraian/Contoh)
2 isi x 3 markah = 6 markah
(c) Empat gaya bahasa dalam sajak ini:
F1: Personafikasi
H: Pemberian sifat manusia kepada benda-benda yang tidak bernyawa.
C: angin dingin mengusap pohon-pohon
menyentak celaru kehidupan yang kupapah.
F2: Paradoks
H: gaya bahasa yang bertentangan kata-kata dalam ayat. Suasana/keadaan yang berlawanan.
C: sepi namun sentosa
F3: Hiperbola
H: Pernyataan yang dibuat secara berlebih-lebihan untuk menekankan sesuatu pandangan, idea atau peristiwa.
C: Aku telah dihimpit bising peradaban
F4: Aliterasi *
H: Perulangan bunyi konsonan
C: sewaktu melintasi Kundasang (s)
melupakan aku sedetik (k)
F5: Asonansi *
H: Perulangan bunyi vokal
C: menyentak celaru kehidupan yang kupapah (a)
untuk melentur keras watakku (u)
* Mana-mana contoh lain yang sesuai
Pilih 4 isi
1 isi = 3 markah (2 markah Fakta, 1 markah Huraian/Contoh)
4 isi x 3 markah = 12 markah
Terima Kasih
ReplyDelete